Althea Proserpine membesarkan putrinya dalam dongeng. Dulunya dia bernama Anna Parks, salah satu pasukan pemimpi abad pertengahan yang datang ke Manhattan dengan banyaknya harapan yang dijejalkan ke dalam kopernya. Lalu dia menghilang. Kemudian dia kembali lalu mendapat ketenaran yang ganjil, berkilauan dari beberapa sisi, tapi gelap dari sisi yang lain. Sekarang dia menghilang lagi, kabur ke sebuah rumah bermenara jauh di dalam hutan gelap, tempat dia hidup bersama putrinya yang berusia lima tahun dan suaminya, seorang anggota kerajaan sungguhan—dia sungguh tak bisa berhenti dari dongeng. Ketika aku bicara dengannya di telepon, suaranya sama memikatnya seperti fotonya yang paling terkenal, foto dengan cincin dan rokok. Aku bertanya apakah aku bisa bicara dengannya secara langsung, dan tawanya seperti wiski panas di dalam es. “Kau akan tersesat dalam perjalanan mencariku,” katanya. “Kau akan butuh remahan roti, atau segulung benang.” —“Ratu Hinterland,” Vanity Fair, 198
6332/F/SMP/24 | F/ALB/h | Perpustakaan Gd. F (RAK 1 SMP) | Available |
Series Title
-
Call Number
F/ALB/h
Publisher
Elex Media Komputindo : ., 2024
Collation
331 hlm.; 19,5 cm.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
9786230056062
Classification
F/ALB/h