Apakah buku ini hanya ditujukan bagi kaum overthinker? Hmmm ? bisa iya bisa tidak. Bagaimanapun kita semua memang berbakat overthinking. Kita terlalu sering mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Dan ada banyak trauma masa lalu yang belum mampu sepenuhnya kita atasi.

Sophie Navita presenter sekaligus praktisi gaya hidup sehat dan berkesadaran memberikan resep penting untuk mengatasi ruwetnya pikiran yang begitu membelenggu. Sebagai seseorang yang berbakat overthinking sedari kecil dan terus belajar mengatasinya tiap hari Sophie mengajak kita untuk menemukan arti sukacita dalam hidup.

Tentang SOPHIE NAVITA
SOPHIE NAVITA
Setelah banyak menghiasi layar kaca dan panggung hiburan baik di dalam maupun luar negeri (dimulai dari presenter cilik di Singapura sampai kariernya sebagai presenter profesional di Indonesia dan Singapura serta sering dikirim ke luar negeri untuk acara-acara korporat dan global mewakili Indonesia di negara-negara seperti Swiss Australia Amerika dan Belgia) Sophie Navita memutuskan mencoba melatih kemampuan menulisnya. Tetap bercerita selayaknya di atas panggung tetapi melalui media buku. Dan ini adalah buku ketiganya.

Sophie masih aktif diundang sebagai MC (master of ceremony) pembicara/narasumber serta masih mengajar kelas-kelas well being melalui kemampuan masak sehatnya sambil menjelaskan filosofi di balik well being yang bukan sekadar makan dan olahraga melainkan sikap keberserahan kepada Tuhan Sang Kasih itu sendiri. Sophie kini tinggal di rumah mereka di Bali bersama suaminya Pongki Barata (seorang musisi pencipta lagu dan vokalis ternama di Indonesia). Mereka sedang menjalani musim melepaskan kedua anak mereka. Rangga dan Radya menjadi orang dewasa yang menempuh pendidikan universitas di luar Pulau Bali: Rangga di Jogja dan Radya segera menyusul menjadi mahasiswa sekolah film.

KEUNGGULAN
? Ditulis berdasarkan pengalaman Sophie Navita (aktris presenter dan praktisi gaya hidup sehat) dalam mengatasi semua masalah dalam hidupnya yang diakibatkan oleh overthinking.
? Membahas segala kekhawatiran yang membelenggu di usia 30+
? Memaknai arti sukacita agar hidup kita lebih bermakna
? Mencapai keseimbangan interaksi lewat memahami boundaries

?Buku ini seperti oasis di tengah gurun ketidakbahagiaan yang ada saat ini. Cocok untuk orang-orang yang mudah overthinking (kita semua) kesepian atau tidak pernah merasa cukup. Ditulis dengan bahasa yang santai seperti mengobrol dengan teman lama di tengah foodcourt mal yang ramai. Baca dengan hati yang gembira!?
?Raditya Dika penulis

12153/SMP/24

158.1/NAV/h

Perpustakaan Gd. F (RAK 2 SMP)

Available