Hanna
Winka - Personal Name
Mengoleksi dan membaca novel fiksi ringan adalah healing terbaik yang Gyanna pilih. Ia tidak terlalu suka membaca cerita yang rumit, karena hidup saja untuknya sudah berat.
Dibesarkan oleh seorang ibu tunggal, yang belakangan ini baru Gaya ketahui mengidap gerd dan maag kronis sudah membuatnya sakit kepala. Ditambah sampai sekarang pun Gyanna tak memiliki kesempatan untuk mengetahui bagaimana rupa ayahnya, membuat Gya memilih untuk tidak mau menambah beban di otaknya.
"Kapasitas otak lo limited. Jadi, tolong jangan ditambah lagi!" Gyanna mendengkur mengingat kalimat dari sahabat satu-satunya.
Ia meletakkan kembali novel berwarna merah muda yang sejak tadi dipegangnya ke rak, lalu beralih pada buku pertama yang ia lihat.
"Inti cerita tadi udah terlalu sering kubaca. Geng motor lagi, geng motor lagi, memangnya remaja sekarang suka banget, ya, sama geng motor?"
Gyanna bermonolog sambil membuka lembaran novel pertama tadi.
Kali ini, novel yang ia ambil bersampul jingga, mengisahkan tentang seorang gadis bernama seperti warna sampulnya.
"Jingga?" gumam Gya. Seberkas ingatan hinggap dalam kepala, membuatnya menyunggingkan senyum. "Aku ambil ini aja, deh!"
Gadis itu kemudian berbalik menuju kasir. Gya menggoyangkan kepalanya ke kanan dan kiri sambil bersenandung kecil ketika menunggu antrian. Dua orang di depannya tak terlalu lama mengantri, sampai akhirnya tiba giliran Gya.
"Tujuh puluh tiga ribu, ya, Dek," ucap si kasir ramah.
Namun, kata terakhir dari perempuan berseragam merah dengan rambut tercepol itu justru dibalas Gya dengan bibir maju. Umurnya sudah di penghujung dua puluh empat, sebentar lagi malah seperempat abad, tapi tidak jarang orang-orang memanggilnya seolah dia masih anak SMA. “Mbaknya umur berapa?" tanya Gya tak terima.
6212/F/SMP/24 | F/WIN/h | Perpustakaan Gd. F (RAK 1 SMP) | Available |
Series Title
-
Call Number
F/WIN/h
Publisher
Rain Books : Depok., 2023
Collation
352 hlm.; 19 cm.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
9786235266350
Classification
F/WIN/h