Rintik Terakhir
Hartini, Sri Puji - Personal Name
"Jangan panggil dia Karang, Bu. Namanya Arutala. Aru tidak suka kalau ada yang memanggilnya dengan nama Karang,” balas Pramana dengan nada suara lembut. Helaan napas itu terdengar bersamaan dengan jari jempol dan telunjuk Pramana yang mengurut pangkal hidungnya.
Setelah mengalami koma akibat tidak sengaja tertembak oleh ibu kandungnya sendiri, Karang Samudra Daneswara yang mengidap DID (Dissociative Identity Disorder) atau kepribadian ganda, harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa ia bangun sebagai sosok kepribadian baru bernama Arutala Sembagi Daneswara, seorang remaja tunarungu yang mendominasi tubuh Karang.
Selama tiga tahun, Arutala berhasil menguasai tubuh Karang tanpa membuat kepribadian lain bermunculan, termasuk Karang sebagai inangnya. Sayangnya, kehadiran Arutala membuat resah orang-orang yang ada di sekitarnya. Selain tidak diterima oleh sang nenek, Arutala juga tidak mencintai Launa sebagaimana Karang mencintai gadis itu. Arutala justru mencintai gadis pada masa lalunya yang sering ia sebut sebagai gadis permen kapas.
Lantas, akankah Karang berhasil kembali untuk menyelamatkan cinta, keluarga, dan orang-orang terdekatnya setelah kemunculan Arutala banyak merusak rencana masa depan yang sudah ia susun?
6192/F/SMP/24 | F/HAR/r | Perpustakaan Gd. F (RAK 1 SMP) | Available |
Series Title
-
Call Number
F/HAR/r
Publisher
Skuad : Depok., 2024
Collation
364 hlm.; 20 cm.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
9786230972201
Classification
F/HAR/r