Romansa Kota Bandung
Natalie, Kezia Olivia - Personal Name
KALAU keset selamat datang bisa berbicara, saya akan tanya bagaimana rasanya diinjak-injak oleh banyak orang....
Sampah! Selalu terngiang teriakan laki-laki itu menusuk gendang telinga saya. Enggak jarang nama-nama hewan yang ada atau tidak ada di kebun binatang diserukan lantang seolah-olah dia enggak punya nama panggilan. ?Hei, Anjing! Mereka memanggilnya begitu, atau kadang diganti dengan kata kasar lainnya tergantung suasana hati si mereka mau memanggil dia seperti apa.
Banyak orang bilang, dia sampah masyarakat, masa lalu kelam, harga diri yang sudah terinjak. Kalau kata mereka, mendekatinya hanya akan membuat dirimu ternoda dan terluka. Padahal di balik itu semua, dia memiliki banyak keistimewaan dan kejutan. Bagaimana cara dirinya bercanda, bagaimana cara dirinya mencintai Tanah Air ini di saat orang sudah mulai lupa dengan negerinya sendiri, atau tentang bagaimana dia memperlakukan saya seperti orang yang akan mati besok. Dia, si segalanya dan melebihi.
Ternyata saya pernah bertemu secara singkat sebelumnya sama dia, Senin sore ketika saya meneduh enggan basah terkena tetesan hujan di tukang soto Madura milik Cak Tejo yang jaraknya lumayan dekat dari sekolah. Yang mengenakan seragam putih-biru SMP, dibalut jaket jeans hitam kotor, dia sempat ajak saya ngobrol sebentar waktu itu.
6065/F/SMP/23 | F/NAT/r | Perpustakaan Gd. F (RAK 1 SMP) | Currently On Loan (Due on2024-11-01) |
Series Title
-
Call Number
F/NAT/r
Publisher
Coconut Books : Depok., 2022
Collation
248 hlm.; 19 cm.
Language
Indonesian
ISBN/ISSN
9786230905919
Classification
F/NAT/r