Berbagai pemaksaan kerap kulakukan pada putraku Bowo (Satrio Wibowo) yang sering dilabeli bodoh-aneh-nakal oleh teman-teman dan gurunya di sekolah, dengan dalih agar masa depannya secemerlang orang lain yang telah menggapai kesuksesan. Aku masih terkurung dalam sudut pandang sempit yang ingin memiliki anak idaman dari lensa kacamata yang sudah baku dan usang, di mana anak kerap dipaksa mengejar nilai akademis setinggi-tingginya serta menjadi anak penurut.

Setelah putraku memberontak dengan ekstrem dan mulai menunjukkan berbagai potensi yang digalinya sendiri yakni menulis novel fantasi bahasa Inggris di usia 12, melukis,berceramah, bermain piano dan lainnya hingga mendapat sambutan dari media massa dan masyarakat, aku mulai mengintrospeksi diri. Aku baru menyadari bahwa putraku masuk kategori Anak Gifted yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa. Bowo adalah guruku yang telah mengajarkan keluhuran akal budi serta menumbuhkan kesadaran betapa pentingnya menghormati keunikan karakter serta pilihan hidup seseorang.

7922/SD/13

155.7/SAH/g

Perpustakaan Gd. D

Available