Buku ini menghadirkan kisah-kisah lucu dan penuh pelajaran bernuansa dongeng dari Desa Kurcaci. Dalam cerita pertama, *Panci Ajaib dan Si Pendengki*, Pu-Long, seorang kurcaci kecil yang rajin, menemukan panci ajaib yang kemudian menjadi sumber kejadian lucu. Naimo, yang iri hati, mencoba mengacaukan rencana Pu-Long dengan menambahkan garam ke dalam supnya, tetapi justru terbukti bahwa kejujuran dan kerja keras Pu-Long tetap mendapat apresiasi dari para kurcaci. Cerita berikutnya, *Ameu Si Pemalu*, menggambarkan perjuangan Ameu, seorang kurcaci pemalu, untuk berbicara di depan kelas. Meskipun awalnya ragu dan cemas, Ameu akhirnya berani memperkenalkan diri dan menceritakan kisahnya dengan tulus, menunjukkan bahwa keberanian dan kejujuran adalah kunci untuk berkembang. Di cerita *Si Usil Akhirnya Jera*, kita melihat bagaimana sifat usil dan ceroboh dapat berakibat buruk, seperti ketika kurcaci ceroboh kehilangan bukunya karena tidak berhati-hati. Dalam *Hilangnya Buku Si Ceroboh*, pelajaran tentang tanggung jawab dan kesadaran diri dijelaskan secara menarik. Cerita *Si Perut Karet Kena Batunya* menampilkan kejadian lucu yang terjadi karena sifat rakus, sementara *Tak Ada Tempat buat Si Pemalas* menggambarkan konsekuensi dari sikap malas dan tidak peduli. Terakhir, dalam *Pelajaran buat Si Pembual*, kita belajar bahwa berbicara tanpa dasar dan membual dapat menimbulkan masalah, dan kejujuran serta kerja keras adalah nilai yang seharusnya dijunjung tinggi. Dengan berbagai cerita yang menghibur dan penuh pelajaran, buku ini menjadi sumber hiburan sekaligus media edukasi yang baik untuk anak-anak

18251/F/SD/15	F/YAN/c	Perpustakaan Gd. D	Available
18252/F/SD/15	F/YAN/c	Perpustakaan Gd. D	Available
23424/F/SD/19	F/YAN/c	Perpustakaan Gd. D	Available