Penyakit si Ibu tidak sembuh-sembuh melainkan bertambah parah dan akhirnya meninggal. Karena si Pemuda tidak memounyai uang untuk membayar sewa tanahnya, si tuan tanah kikir itu menyuruhnya untuk mengerjakan sawah sebagai pengganti hutangnya. Si Pemudapun menyanggupinya. Yang terjadi kemudian adalah ketika si Pemuda mengerjakan sawah tersebut, tiba tiba langit terlihat memndung dan tak lama turun hujan. Namun si Pemuda tidak menghiraukannya, dia tetap saja mencangkul dengan giatnya. Namun ketika dia sedang mengambil batu yang terantuk cangkulnya, dia melihat seekor keong yang bersinar-sinar dengan cahaya seperti emas. Dia mengambil keong emas tersebut dan memasukkannya di dalam tempayan.
Keesokan harinya, ketika diapulang setelah bekerja di sawah, dia melihat bahwa rumah dan halamannya telah bersih dan juga telah tersedia makanan yang lezat. Dia keheranan namun tetap memakan makanan tersebut. Hal ini berlangsung beberapa kali. Sampai akhirnya dia berniat menyelidikinya. Di suatu pagi, ia pura-pura pergi ke sawah hanya untuk bersembunyi di balik rumahnya. Dia tidak melihat apapun, namun tiba-tiba ada suara dari dalam tempayan dan perlahan-lahan tutup tempayan tersebut terbuka dan muncul seorang gadis yang cantik wajahnya. Ketika si gadis hendak masuk ke dalam tempayan tersebut kembali, si pemuda menangkap tangannya dan memecahkan tempayan tersebut. Ternyata si gadis adalah jelmaan bidadari kayangan yang sedang menjalani kutukan. Dia akan terlepas dari kutukan apabila ada seorang pemuda yang mau menikahinya.
Mereka akhirnya menikah, mempunyai anak dan hidup berbahagia. Suatu hari ketika hendak menyapu, si gadis yang sudah jadi istri si Pemuda ini menemukan seperangkat pakaian yang ketika diamati, ternyata pakaiannya dulu. Dia berpikir bahwa mungkin inilah tanda agar dia segera kembali ke kayangan. Lalu dikenakanannya pakaian bidadarinya tersebut dan terbang ke kayangan dengan berat hati karena ia harus meninggalkan anak dan suami yang dicintainya. Dari kayangan, dia selalu mendoakan keselamatan mereka.
Anyway, akhir cerita ini memang tidak happy ending dan orang kebanyakan tidak menyukai cerita dengan sad ending. Tapi tetap saja buku ini menarik untuk dibaca. Pertama, karena pemilihan bahasanya yang super simpel. Bahkan bahasa Inggris yang digunakanpun sungguh mudah, sehingga bagus bagi anak-anak atau pemula yang sedang belajar bahasa Inggris.Kedua, buku ini juga membantu kita untuk mengenal, legenda,mitos dan cerita yang ada tidak hanya di daerah kita namun juga daerah lain. Ditambah ilustrasi-ilustrasi cantik yang tentunya membuat buku ini semakin menarik untuk dibaca.
6122/SD/12 | 398.2/BUN/p | Perpustakaan Gd. D | Available |
Series Title
-
Call Number
398.2/BUN/p
Publisher
Grasindo : Jakarta., 2012
Collation
34 hlm.; 27 cm.
Language
Bilingual
ISBN/ISSN
9789790817890
Classification
398.2
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
2
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
by Murti Bunanta