
Menikah dini dengan sekian risiko. Arjuna menjadi orang tua tunggal dan menanggalkan segala kecengangan romannya. Mengajari Mada sebagai elang kecil yang harus siap terbang bersahabat dengan angin badai.
Pada itu Mada mogok sekolah, ia menitikkan air mata ketika Juna mendekatinya dan membentak, "Jangan menangis!"
Mada segera mengusap air mata dengan kedua tangan kecilnya sambil terus menunduk, namun ia berani menjawab, "Hari ini hari Ibu. Teman-teman Mada datang dengan ibunya. Semua murid harus baca puisi untuk ibunya."
Juna menahan nafasnya yang mendadak terasa sesak menggulung paru-parunya. Ia pun mati kata! Lalu Mada berdiri dan mengangkat kedua tangan sang ayah, menuntut!
"Bukankah Ayah juga Ibu Mada? Jadi sekarang ayah harus ke sekolah!"
Ayah Mada itu kepalanya terasa pusing karena harus merayakan Hari Ibu dengan seklan puluh ibu-ibu, tak terbayangkan! Juna sadar, anaknya mulai besar, menuntut perhatian tanpa bisa ditawar! Semenjak itu, meraka menjalani hari bersama penu rasa ikhlas, mengembarakan jiwa dengan bebas, menyentuh cerita jalanan yang begitu keras, menyingkap pesan yang tertulis di dalam, dan menoreh sebuah sejarah secara jantan!
13860/SD/15 | 813/KEJ/a | Perpustakaan Gd. D | Available |
Series Title
-
Call Number
813/KEJ/a
Publisher
Zettu : Jakarta Timur., 2015
Collation
372 hlm.; 21 cm.
Language
Indonesian
ISBN/ISSN
9786021298633
Classification
813
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
15
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
by Kirana Kejora