Indonesia terkenal dengan kekayaan nusantara yang dapat ditemukan hingga pelosok pulau-pulaunya. Salah satunya adalah kekayaan aneka ragam makanan nusantara yang dapat membawa kita berwisata kuliner tanpa henti. Tentu racikan jamu adalah satu dari beragam kekayaan kuliner Indonesia. Terdapat kurang lebih 1600 jamu warisan nenek moyang. Jamu diketahui sering digunakan sebagai bentuk pengobatan tradisional. Dibuat dari berbagai bahan alami seperti beberapa bagian tumbuhan (akar-akaran, daun-daunan, dan lain sebagainya) yang diracik sedemikian rupa.

Jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. “Obat ajaib” itu justru memberikan berbagai khasiat yang telah teruji oleh zaman dan waktu yang telah berlalu. Mungkin Anda hanya mengenal jenis jamu yang terkenal saja, seperti beras kencur dan kunyit asem. Namun, sebenarnya ada berbagai macam jenis jamu selain dua jamu tersebut. Anda dapat menemukannya dalam buku berjudul “Jamu 38 Racikan Jamu Nikmat Sehat Warisan Nenek Moyang”. Buku tersebut ditulis oleh Horatius Romuli bersama dengan saudaranya Sebastian Romuli. Para pendahulunya telah mulai meracik jamu dan keluarganya tetap mempertahankan tradisi tersebut.

Jamu-jamu racikan dalam buku ini disusun berdasarkan resep turun-temurun keluarga Jamu Bukti Mentjos selama lebih dari 70 tahun. Dijelaskan segala tentang jamu, mulai dari bahan, khasiat, sampai proses pengolahannya. Seperti kata Horatius sendiri, “Jamu lebih kepada upaya mencegah agar jangan sakit atau untuk menyehatkan badan. Sedangkan rumah sakit atau apotek didatangi orang untuk berobat karena sakit”. Ketahui kelanjutannya lebih lengkap dalam buku “Jamu 38 Racikan Jamu Nikmat Sehat Warisan Nenek Moyang.”

14140/SD/16

635.7/ROM/j

Perpustakaan Gd. D

Available